Batik Pekalongan, Pesona Kaya Rona - Indonesia Kaya

Aneka motif batik PekalonganLokasi Pembuatan Batik PekalonganMotif batik Pekalongan memiliki kemiripan menggunakan batik SoloDi masa penjajahan Jepang, motif yang timbul adalah jawa hokokai yang mirip motif kimonoSalah satu motif Batik PekalonganMotif batik Pekalongan berkembang bergerak maju mengikuti zamanMotif batik Pekalongan memiliki kemiripan dengan batik YogyakartaSehelai kain batik mampu menggunakan delapan warna sehingga terlihat lebih indahBatik Pekalongan mempunyai keunggulan pada penggunaan warnaMotif tritura muncul pada tahun 1960-an

KENDATI seni kerajinan batik tumbuh pada Yogyakarta dan Solo, sebutan Kota Batik justru melekat dalam Pekalongan. Masyarakat Kota Pekalongan yg terletak pada bagian barat provinsi Jawa Tengah memang tidak mampu tanggal dari batik. Mereka hayati menurut batik, yg sebagian akbar dikerjakan di rumah-tempat tinggalpenduduk.

Tak ada catatan resmi mengenai kapan batik Pekalongan mulai dikenal. Namun diperkirakan timbul tahun 1800-an dan mengalami perkembangan pesat setelah Perang Jawa atau Perang Diponegoro. Perang memaksa keluarga keraton berserta pengikut-pengikutnya meninggalkan lingkungan kerajaan & menyebar ke wilayah-wilayah pada sebelah timur & barat. Mereka ikut membuatkan batik yang sebelumnya sudah terdapat pada Pekalongan.

Industri batik rumahan tumbuh dan berkembang pesat kurang lebih wilayah pantai, misalnya daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo. Inger McCabe Elliott pada buku Batik Fabled Cloth ff Java menyebut batik telah diperdagangkan di Pekalongan semenjak 1840-an atau lebih awal lagi. Banyak pedagang Cina & Arab memesan batik pada pengrajin batik yg tersebar pada desa-desa & memperdagangkannya menjadi komoditas yg menguntungkan. Ini menandakan Pekalongan sudah sebagai sentra batik yang terkemuka semenjak lama.

Batik Pekalongan termasuk batik pesisiran. Dari sisi motif, sebenarnya batik Pekalongan seperti dengan batik Solo juga Yogyakarta. Keunggulan batik Pekalongan terletak dalam penggunaan warna. Sehelai kain batik bisa memakai delapan rona sebagai akibatnya terlihat lebih indah dan menarik dibanding batik-batik berdasarkan daerah lain. Warna-warna yg digunakan antara lain gradasi merah muda, merah tua, kuning terperinci, jingga, cokelat, biru belia, hijau muda, hijau tua, dan ungu.

Motif batik Pekalongan umumnya merogoh ilham menurut tumbuhan dan fauna. Tapi menjadi daerah pesisir, Pekalongan juga menjalin kontak dengan banyak pedagang menurut beragam bangsa. Perjumpaan itu mewarnai motif & tata warna batik Pekalongan. Budaya yang majemuk diserap rakyat sekitar dan dituangkan pada goresan motif batik. Inilah sebabnya Pekalongan punya motif batik yg beragam & luwes. Motif jlamprang yg sebagai ciri khas batik Pekalongan, misalnya, mendapat pengaruh berdasarkan India dan Arab. Batik encim & klengenan dipengaruhi sang peranakan Cina.

Motif batik Pekalongan berkembang dinamis mengikuti zaman. Di masa pendudukan Jepang, timbul batik pagi sore atau motif jawa hokokai yg mirip motif kimono Jepang. Lalu ada motif tritura yg ada pada 1960-an. Belakangan timbul motif tsunami.

Usaha batik Pekalongan mengalami kejayaan dalam 1950-an. Tumbuh koperasi-koperasi batik yg memperkuat posisi Pekalongan menjadi sentra industri batik. Berbagai pabrik mori berdiri megah di Setono, Pringlangu, Buaran, Kedungwuni, dan Pekajangan. Hal ini berakibat Pekalongan sebagai penghasil mori yang cukup besarsekaligus sebagai pemasok buat semua Jawa.

Industri batik Pekalongan bertopang dalam ratusan industri rumahan yang membuat batik secara tradisional. Industri batik sempat menerima tantangan berdasarkan kemunculan batik printing yang membanjiri pasar domestik. Hal tadi diperburuk dengan penggunaan pewarna sintetik atau kimia. Tetapi, ketika poly perusahaan batik tradisional di Indonesia rol tikar, para perajin batik Pekalongan mampu mengatasinya. Mereka memperkenalkan teknik pewarnaan baru yang diklaim coletan menggunakan menyapukan larutan zat pewarna menggunakan kuas sebagai akibatnya menghemat saat & bahan pewarna.

Hingga kini, Pekalongan merupakan produsen batik terbesar pada Indonesia. Hal ini didukung dengan keberadaan Pasar Grosir Setono, yg didirikan tahun 1941, menjadi pusat penjualan batik terbesar dan terlengkap –selain pusat belanja batik lainnya seperti Pasar Banjarsari dan International Batik Center.

Di dalam negeri, batik Pekalongan dipasarkan hingga ke wilayah luar Jawa, seperti Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jambi, Minahasa, & Makassar. Biasanya motif yang dipesan disesuaikan dengan tata cara daerah setempat. Sedangkan buat luar negeri, batik Pekalongan diekspor ke Malaysia, Thailand, dan beberapa negara di Timur Tengah.

Jika ingin mengetahui sejarah batik Pekalongan, kunjungilah Museum Batik di sana yang didirikan tahun 1990. Anda pula wajibdatang ke kampung batik Kauman dan menonton festival batik yang dihelat setiap tahun. Dan jangan lupa, pergi membawa sang-oleh berupa kain batik spesialPekalongan.*

Related

batik 2976922488108639840

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item