6 Filosofi Batik Kawung, Asal-usul, & Motifnya Yg Modern

Filosofi batik kawung tak mampu dipisahkan menurut konsepnya yang klasik. Tetapi sekarang, di tangan para kreator seni, motif ini dibentuk dengan konsep terbaru yg mampu digunakan sang seluruh kalangan. Dari remaja sampai dewasa. Bahkan, pola ini juga cocok digunakan oleh balita.
Kamu pun bisa mulai mempertimbangkan motif ini sebagai galat satu pola buat dipakai pada acara spesifik. Karena ketersediaan motifnya beragam dan warnanya pun kece-kece.
Namun supaya lebih kenal menggunakan batik ini, baca dulu sejarah atau asal, filosofi, & pilihan motifnya yg beraneka macam ini dia.Asal batik kawungMotif kawung via instagram @batik_solo_lestari
Batik ini konon telah ada semenjak abad ke-13. Dalam catatan sejarah tertulis 2 sumber berbeda tentang lahirnya motif batik nusantara ini. Yang pertama berkata bahwa motif ini dibuat oleh seseorang sultan Mataram. Yang ke 2 berkata bahwa pola ini digambar oleh bunda berdasarkan seorang pemuda desa.
Cerita versi pertama hanya menyebut bahwa pola ini diciptakan oleh seseorang sultan yg diilhami berdasarkan pohon aren yang jua kita kenal menjadi kolang-kaling.
Sedangkan cerita versi kedua jauh lebih kompleks. Konon terdapat seseorang pemuda yang begitu berwibawa & sangat disegani oleh kaum di sekitarnya. Dia sangat santun dan bijak.
Kemasyhuran pemuda ini sampai pada kalangan kerajaan. Pihak kerajaan pun mengutus telik sandi (mata-mata) buat mengamati pemuda desa tadi dan akhirnya memanggilnya ke kerajaan.
Sang bunda dari pemuda yang tahu bahwa anaknya mendapat kehormatan dipanggil sang raja ingin mempersiapkan penampilan terbaik buat anaknya. Diciptakanlah motif batik kawung yang mengandung harapan agar anaknya tak lupa asalnya, bisa menjaga hawa nafsunya dengan baik, dan bermanfaat bagi rakyat.
Setelah beberapa ketika di kerajaan dan memperlihatkan beberapa prestasi, diangkatlah sang pemuda menjadi seseorang adipati. Saat pengangkatannya, dia memakai batik pemberianibunya.6 Filosofi batik kawung
Bentuk batik kawung menyerupai buah kolang-kaling. Tersusun secara geometris dan rapi. Semua lengkungannya memiliki filosofi yg mendalam.Pola kawung via pinterest @Mira ESKesucian & umur panjang
Selain dianggap menyerupai bentuk kolang-kaling, bentuk kawung juga dinilai seperti menggunakan bunga lotus atau teratai. Bunga ini mempunyai makna tentang kesucian & panjang umur.Asal usul insan
Bentuk geometrisnya yang menyerupai kawung (buah kolang-kaling) mengisyaratkan mengenai ajaran dari mula manusia. Hal ini sebagaimana diajarkan pada budaya Jawa.
Batik ini dibuat supaya pemakai bisa selalu jangan lupa akan dari usulnya.Pemimpin yg adil dan perkasa
Pada zaman dahulu kala, motif ini syahdan hanya dikenakan pada kalangan kerajaan. Mereka yg mengenakan pola ini berarti memiliki perilaku yg baik, sanggup menjaga hawa nafsu dan hati nurani, perkasa, & adil pada setiap langkah yang diambil.Jadi orang yang berguna bagi siapa saja
Konon, pola ini terinspirasi berdasarkan pohon aren. Pohon sejuta manfaat. Dari pohon, daun, nira, dan seluruh bagian pohonnya bisa berguna untuk umat.
Maka dari itu, filosofi batik kawung selanjutnya adalah agar insan yg mengenakannya sanggup sebagai langsung yg berguna buat siapa saja layaknya pohon aren tersebut.Manusia yang unggul
Makna lain dari pola klasik ini adalah pemakainya bisa sebagai pribadi yang bisa diandalkan & diunggulkan.Mengandung arti persatuan
Bentuk geometrisnya berupa 4 bulatan yang menyatu. Layaknya ungkapan Jawa papat madhep limo pancer yang memiliki arti empat titik berhadapan menggunakan titik kelima menjadi pusatnya.
Maknanya merupakan semua titik ini bergabung buat membentuk kekuatan semesta. Dengan bersatu maka kekuatan yang didapatkan akan lebih akbar.Batik kawung terbaru & klasikVersi terbaru via instagram @ambarbatikjawa
Meski terlihat sama, ternyata ada penggolongan pola tersendiri pada motif batik ini. Terdapat 3 pembagian terstruktur mengenai gambar yg terkenal, yakni kawung picis, bribil, & sen.
Penggolongan ini berdasarkan dalam bentuk & berukuran mata uang. Picis setara dengan sepuluh senyang yang ukurannya kecil. Bribil setara menggunakan setengah sen. Sedangkan sen berbentuk bulat dan ukurannya paling besarsendiri.
Filosofi batik kawung sangat keren. Kamu mampu mencoba mengenakan motif ini di hajatan. Jangan lupa buat menentukan versi terkini dengan pola-pola yg kamu sukai, yakni picis, bribil, atau sen. Pilihlah warna yang sesuai dengan karakter kamu!